Prinsip Kerja TitaniumBaling-balingSistem Propulsi
Prinsip kerja daripendorong baling-baling titaniumterutama berkisar pada Hukum Ketiga Newton dan prinsip dinamika fluida. Saat baling-baling titanium berputar, bilahnya memberikan gaya dorong pada medium (seperti air atau udara). Menurut Hukum Ketiga Newton, medium menerapkan gaya reaksi yang sama besar dan berlawanan arah, sehingga mendorong propulsor dan kendaraan yang terhubung ke depan. Selama proses ini, interaksi antara sudu dan medium bergantung pada faktor-faktor seperti kecepatan putaran baling-baling, bentuk sudu, dan sifat medium, yang merupakan contoh prinsip dinamika fluida.
Kekuatan rotasi daribaling-baling titaniumberasal dari mesin yang menggerakkan baling-baling untuk berputar melalui sistem transmisi poros atau roda gigi. Metode transmisi tenaga ini memastikan tenaga yang dihasilkan mesin diubah secara efektif menjadi tenaga putaran baling-baling. Bilah baling-baling (yang mungkin dua atau lebih) dihubungkan ke hub, dan permukaan belakang setiap bilah berbentuk seperti heliks atau mendekati heliks. Saat bilah berputar di dalam fluida, bilah tersebut mendorong fluida untuk menghasilkan daya dorong, sehingga mendorong benda (seperti pesawat terbang atau kapal laut) ke depan.
Efisiensi dan kinerjabaling-balingdipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain diameter, sudut sudu, jumlah sudu, dan kecepatan putar. Diameter yang lebih besar biasanya berkontribusi terhadap peningkatan daya dorong dan efisiensi, sementara sudut blade yang dirancang dengan cermat dapat mengoptimalkan pembangkitan daya dorong dan meminimalkan resistensi.